Sungguh sangat menyesakkan menurut saya makna yang tersirat dalam lagu TARPAIMA nya si Osen Hutasoit ini. Sebagaimana liryk asli dan terjemahan bebasnya yang bisa dilihat dibagian bawah.
Bagaimana tidak, meskipun dirinya (atau siapapun yang dimaksudkan dalam lagu ini) sudah di-dua-kan sang kekasih namun dirinya katanya bisa memaklumi bahkan tidak akan pernah marah karena merasa yang men-dua-kan kekasihnya itu lebih tampan, lebih ganteng dan lebih keren darinya, yang membuat hati sang kekasih menjadi bimbang.
Sudah lebih tampan, lebih ganteng dan lebih keren, dari keluarga orang berada pula. Bahkan katanya yang men-dua-kan itu sudah memberikan sesuatu (hadiah) kepada sang kekasih yang dirinya sendiri tidak akan mampu mengimbanginya.
Hanya satu permintaannya, kalau bisa bertemu barang sebentar, biar ada kejelasan, biar jangan seolah pesan dari sang kekasih tersebut didapat dari angin yang berhembus. Dirinya tidak akan pernah marah, dan akan iklas ditinggalkan karena sudah merasa tau diri, hanya supaya jangan berharap, berharap dan berharap terus.
***
Gimana, menyesakkan kan?
Ngomong-ngomong boru apa pula ya sang kekasih yang tega menduakannya itu!
Mudah-mudahan bukan boru Regar hahahah ….
***
Liryk asli:
Adong na mandongani ho di san
Unttogos sian au jala paradongan
Dang sala molo gabe guga ho
Adong di bawa i naso adong di au
Dilehon do tu ho naso tarlehon au
Sadar do au molo ditinggalhon ho
Tarhirim au di sada hatorangan
Unang sian alogo didok ho
Dang muruk au na tarpaima do
Molo lao pe ho
Dang gabe ambatanku
Manang na gabe muruk au tu ho
Alai ias nian ito sapala naung mago
Unang baen diparalangalangan
Terjemahan bebasnya:
Kamu telah bersama seseorang di sana
Yang jauh Lebih tampan, ganteng dan keren, juga dari keluarga berada
Tidak salahlah jadinya kalau hatimu jadi bimbang padaku
Dia punya, yang aku sendiri tak akan mampu mengimbanginya
Diapun telah memberi sesuatu padamu, yang aku sendiri tidak akan mampu memberi hal yang sama
Mau tidak mau, aku harus sadar diri dan rela jika harus kau tinggalkan
Bolehkah kita bertemu barang sebentar saja?
Aku hanya ingin sepatah dua kata darimu
Supaya jangan seolah saya terima dari hembusan angin
Percayalah, saya tidak akan marah, hanya supaya saya jangan bisa berharap, berharap dan berharap.
tak akan pernah kuhalangi
Juga tak akan pernah marah padamu
Namun ada baiknya kita tuntaskan dulu
Demi sebuah kejelasan.